Cawapres Sandiaga Uno sempat dibuat terkejut saat berkampanye di Sumatera Selatan. Sandiaga berkampanye di hadapkan pada sebuah poster yang meyuruh dirinya pulang karena dalam poster tersebut warga setempat adalah pendukung Jokowi.
Alih-alih marah atau pulang sesuai tulisan yang ada pada poster, Sandiaga justru mendatangi para warga yang bernama Dirjon dan menanyakan apakah poster tersebut dipasang sendiri atau mendapat suruhan dari orang lain.
Sang istri langsung dengan tegas menjawab bahwa dibayar. Namun, Dirjon membantah bahwa pemasangan poster tersebut merupakan aspirasi warga.
Seperti dilansir dari eramuslim.com, (13/12/2018) berikut pernyataan Dirjo dan istri:
“Kami dibayar, Pak, untuk pasang poster itu,” kata istri Dirjon.
“Tidak, Pak, itu aspirasi kami,” timpal Dirjon membantah istrinya.
Setelah berita penolakan Sandiaga tersebut muncul diberbagai media, Dirjon mengamuk karena setelah kunjungan Sandiaga ada isu bahwa upah pemasangan poster “menolak” Sandiaga dipotong 50%.
“Kami melihat Dirjon ngamuk ke seorang pria setelah kunjungan Sandi. Dari yang kami dengar, uang jasa tempel poster penolakan Sandi, dipotong 50 persen. Katanya gara-gara istri Dirjon yang keceplosan,” ujar Toni (34), salah satu pedagang di Pasar Kota Pinang seperti dilansir dari eramuslim.com, (13/12/2018).
Apakah ini hanya Sandiwara belaka atau memang benar-benar masyarakat “menolak” Sandiaga Uno?