Pembakaran Markas Polsek Ciracas Jakarta Timur dipicu oleh ketidakpuasan massa atas penanganan kasus pengeroyokan perwira TNI oleh 9 tukang parkir di depan pertokoan Arundina Cibubur, Jakarta Timur, Senin (10/12) lalu.
Polisi dikabarkan baru menangkap dua pelaku. Sementara tujuh lainnya masih keliaran. Sejumlah pria berambut cepak dan berbadan kekar lantas menyisir sejumlah lokasi paa Selasa (11/12). Mereka mencari keberadaan pelaku.
Bahkan beberapa pria berseragam TNI ikut melakukan penyisiran. Mereka mendatangi lokasi pengeroyokan perwira TNI di depan pertokoan Arundina Cibubur.
“Baru dua orang kawan yang ketangkap. Tujuh orang lagi yang berkeliaran, terima kasih,” ucap pria berseragam loreng dalam video yang diterima pojoksatu.id, Rabu (12/12).
Video lainnya memperlihatkan beberapa pria berambut cepak dan berseragam loreng tampak berkumpul di depan toko. Mereka membicarakan tentang kasus pengeroyokan perwira TNI.
Mereka mengintrogasi salah satu anggota ormas. Namun anggota ormas itu mengaku tidak tahu siapa pelaku yang mengeroyok perwira TNI.
Namun dia menyebut bahwa pelakunya adalah anggota ormas terkenal. Hanya, dia dan pelaku tidak satu geng karena beda ormas.
“Mau ditonjokin sampai mati juga karena emang gak tau. Iya benar-benar gak tau bang,” ucap juru parkir yang mengaku anggota ormas saat diintrogasi.
Selanjutnya pada Selasa malam (12/12), ratusan massa mendatangi Markas Polsek Ciracas. Mereka menuntut polisi segera menangkap semua pelaku pengeroyokan terhadap perwira TNI.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Tony Surya Putra kemudian berjanji untuk menangkap para pelaku dalam waktu dua hari. Janji itu disampaikan Tony Surya di depan ratusan massa di Polsek Ciracas, Selasa malam (11/12/2018).
“Konsekuensinya kalau dalam dua hari gak ketangkap, rekan-rekan mau melakukan upaya penangkapan, tetapi tetap kembalikan itu kepada proses hukum,” ucap Tony di depan massa.
“Tapi saya yakin dalam dua hari akan ketangkap. Saya Kapolres Jakarta Timur menyampaikan kepada rekan-rekan, dalam jangka waktu dua hari, insya Allah akan ketangkap semua,” tandas Tony.
Namun sebagian massa menyebut waktu dua hari terlalu lama. Mereka pun menyatakan akan mencari dan menangkap pelaku jika polisi tidak mampu menangkapnya.
“Kelamaan pak. Kalau memang gak mampu, serahkan ke kita pak,” ucap seorang pria yang disambut dengan kata ‘betul’ oleh rekan-rekannya.
Seorang pria berkumis lantas mencoba menengahi. Pria yang mengaku sebagai Kapten Joko itu meminta agar rekan-rekannya bersabar.
“Yang bikin laporan saya. Saya bertanggung jawab. Jadi, tolong bantu saya juga. Jangan sampe setelah kejadian begini, akhirnya lari sendiri-sendiri, pengecut itu namanya,” ucapnya, seperti dalam video yang diunggah akun Arni Lanjalan.